Kelembapan Udara
Kelembaban udara menunjukkan banyaknya uap air yang terkandung dalam udara. Kelembaban berpengaruh langsung terhadap kehidupan tumbuhan (flora). Ada tumbuhan yang sangat cocok hidup di daerah kering, daerah lembab, bahkan ada jenis tumbuhan yang hanya hidup di wilayah-wilayah yang sangat basah. Berdasarkan tingkat kelembaban lingkungannya,tumbuhan dapat dikelompokkan atas:
- Xerophyta, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan yang kering atau kondisi kelembaban udara yang sangat rendah, misalnya kaktus.
- Mesophyta, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang lembab tetapi tidak basah, seperti anggrek dan cendawan.
- Hygrophyta, yaitu jenis tumbuhan yang sangat cocok hidup di daerah yang basah, seperti teratai, eceng gondok, dan selada air.
- Tropophyta, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap daerah yang mengalami perubahan musim hujan dan musim kemarau. Tropophyta merupakan flora khas wilayah iklim musim tropik (monsun tropis), misalnya jati dan ekaliptus.
Pada tahun 1918 Dr. Wladimir Koppen (ahli ilmu iklim dari Jerman) membuat klasifikasi iklim seluruh dunia berdasarkan suhu dan kelembaban udara. Kedua unsur iklim tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap permukaan bumi dan kehidupan di atasnya. Sehingga berpengaruh terhadap sebaran flora dan fauna. Lebih jelasnya silahkan perhatikan gambar berikut.
0 Komentar